Delegasi Dewan Pertahanan Nasional Republik Indonesia (DPN RI) melaksanakan kunjungan kerja ke EDGE Group, perusahaan pertahanan nasional Uni Emirat Arab (UEA) yang berfokus pada inovasi teknologi militer, sistem senjata, dan keamanan siber pada (01/10). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan DPN RI di Abu Dhabi dalam rangka memperkuat kerja sama strategis bilateral di bidang pertahanan dan industri teknologi tinggi.
Rombongan delegasi DPN RI dipimpin oleh Dr. Yayat Ruyat, M.Eng., Deputi Bidang Geoekonomi DPN RI, dan diterima secara resmi oleh Miles Chambers, Senior Vice President EDGE Group, bersama Oliver Pearse, Director of Business Development EDGE Group. Pertemuan berlangsung di kantor pusat EDGE Group, Abu Dhabi, dalam suasana profesional dan penuh semangat kolaboratif.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas potensi kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, termasuk pembahasan proyek taktis dan peluang investasi strategis di masa mendatang. Perwakilan EDGE Group menyampaikan progres berbagai proyek pertahanan yang telah berjalan, di antaranya kerjasama senapan serbu untuk TNI, kerja sama pembangunan kapal patroli maritim, serta rencana transfer teknologi dan produksi lokal di Indonesia untuk memperkuat kemampuan industri pertahanan nasional.
Selain itu, pihak UEA juga menawarkan fasilitas pembiayaan sebesar 9 miliar dolar AS untuk mendukung proyek-proyek strategis pertahanan Indonesia melalui skema pinjaman lunak (soft loan) yang tidak membebani anggaran operasional Kementerian Pertahanan.
Delegasi DPN RI menilai tawaran ini sebagai bentuk komitmen UEA dalam memperkuat kemitraan industri pertahanan dan mendorong pertumbuhan sektor teknologi militer yang berdaya saing tinggi di Indonesia.
Kedua pihak juga membahas pentingnya sinkronisasi arah kebijakan strategis pertahanan yang ditetapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk dimasukkan dalam Strategic Blue Book, sebagai panduan kerja sama jangka panjang antara kedua negara. Pihak EDGE Group turut memaparkan profil perusahaannya yang memiliki lebih dari 35 anak perusahaan dengan kapabilitas produksi meliputi sistem senjata, UAV, kendaraan tempur, kapal perang, dan sistem pertahanan udara.
Kunjungan ini menegaskan komitmen DPN RI untuk memperkuat diplomasi pertahanan berbasis industri dan mendorong kemandirian pertahanan nasional melalui kerja sama strategis, transfer teknologi, serta pengembangan kapasitas industri dalam negeri.
Dalam kunjungan ini Ketua Delegasi DPN RI turut didampingi oleh Marsda TNI Surya Chandra Siahaan, S.I.P., Dipl of MDS., M.Tr. (Han), Brigjen TNI Heriyanta I. Sembiring, S.I.P., M.Si., dan Kolonel Laut (P) Agustinus Djoko Priyanto, S.E., M.Si.
Sinergi Indonesia–UEA di bidang pertahanan diharapkan menjadi langkah nyata menuju modernisasi Alutsista nasional, peningkatan kemampuan riset dan inovasi, serta penguatan posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam ekosistem industri pertahanan global.