Dewan Pertahanan Nasional (DPN) yang diwakili oleh Deputi Geoekonomi, Dr. Yayat Ruyat, M.Eng, dalam rangkaian kunjungan kerja ke wilayah kota Batam memimpin rapat bersama yang dilaksanakan di Meeting Room Hotel GGI, Rabu (13/8).
Rapat dengan tema "Peran KEK dan Industri Batam serta Karimun di Provinsi Kepri terhadap Pertumbuhan Ekonomi” mengundang para pelaku usaha dan industri yang terlibat dalam KEK.
Dalam sambutannya, Deputi Geoekonomi DPN menjelaskan secara singkat mengenai DPN sebagai lembaga nonstruktural yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden serta merumuskan solusi kebijakan strategis di bidang pertahanan nasional. Fokus utama DPN mencakup isu-isu seperti kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dalam menghadapi dinamika ancaman. Selain sosialisasi tentang fungsi DPN, tim DPN juga mensosialisasikan Jakumhaneg kepada peserta rapat.
Sesi diskusi dimoderatori oleh Tenaga Ahli Madya Geoekonomi DPN Laksma TNI Dr. Imam Hidayat, S.E., M.M.
Kepala BPS Batam, Eko Aprianto, SST, M.T.I menyampaikan bahwa industri KEK Batam memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Riau. Ada 4 KEK yang ada di Batam, yaitu KEK BAT, KEK Nongsa, KEK Tanjung Sauh dan KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam. Sementara KI ada kurang lebih 31 KI di daerah Batam.
Anggota Bidang Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Fary Djemy Francis menyampaikan BP Batam terus berupaya meningkatkan KEK di Batam. Pada tahun 2025 fokus pada pengembangan infrastruktur, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja. Beberapa inovasi yang dilakukan BP Batam antara lainnya, Desk Percepatan Investasi, Dashboard Investasi dan Pengaduan BP Batam, Transparansi e-UWT, Duta Investasi Batam serta Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV Batam).
Selanjutnya, Kepala BP Karimun Drs. H.Agusnarwan, M.Si menjelaskan jika luas kawasan Free Trade Zone (FTZ) Karimun baru sekitar 60 persen di Pulau Karimun Besar. Ia mengatakan, apabila seluruh Karimun menjadi Kawasan FTZ maka pembangunan infrastruktur serta pertumbuhan ekonomi akan semakin baik. Apabila itu terwujud maka BP Kawasan Karimun dapat mengikuti BP Batam dalam hal kemandirian. BP Karimun selain fokus memperkuat sinergi, meningkatkan investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Karimun, juga berfokus mengajukan upgrade kelembagaan ke Kemenpanrb sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
Dalam diskusi yang berlangsung, turut hadir dari KEK Tanjung Sauh dan Pariwisata dan Kesehatan Internasional serta perwakilan dari badan usaha serta stakeholder lainnya yang terlibat dalam KEK di Kota Batam dan Karimun.