Dewan Pertahanan Nasional (DPN) bekerjasama dengan BMKG, BNPB, BRIN, PT.Pindad, TNI-AU, dan PT. Smart Aviation bersama melaksanakan demontrasi Teknologi Modifikasi Cuasa (TMC) di wilayah Provinsi Lampung, Selasa (26/8).
TMC yang digunakan merupakan produk PT. Pindad berbasis flare (CoSAT 1000), ini adalah teknologi alternatif untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal ini juga membuktikan kemampuan dalam negeri dalam memproduksi flare sendiri tanpa bergantung dari produk impor. Keunggulan sistem ini adalah operasi yang praktis, cepat, dan kemampuan menghasilkan CCN alami. TMC ini membuat hujan buatan dengan memanfaatkan awan atau sistem awan untuk meningkatkan curah hujan, tanpa menimbulkan dampak merugikan bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Flare TMC telah digunakan luas di negara maju, namun di Indonesia, pemanfaatannya masih terbatas dan masih mengandalkan impor dari luar negeri. Dihadapkan Indonesia yang memiliki hutan dan lahan yang luas serta rentan terhadap Karhutla, TMC ini dapat digunakan sebagai alat pendukung untuk meminimalkan dampak kebakaran dan menjadi upaya strategi nasional dalam mengatasi Karhutla.
Wanmenhan RI selaku Sekretaris DPN, Donny Ermawan T.,M.D.S.,M.S.P., Wamen ATR/BPN H. Ossy Dermawan, B.S., M.Sc dan Kepala Staf TNI-AU Marsekal TNI M. Tonny Harjono bersama rombongan meninjau kegiatan demonstrasi TMC di wilayah Provinsi lampung. Rombongan disambut oleh Forkopimda Provinsi Lampung dan Forkopimda Kabupaten Tulangbawang.
Demo Alat TMC yang ditinjau difokuskan di Pangkalan Udara BNY , dimulai dengan paparan singkat dari Tim TMC tentang alat TMC berbasis flare, pemasangan alat flare di pesawat Cessna Caravan 208B serta kemudian diterbangkan dan digunakan di atas wilayah udara Provinsi Lampung untuk membuat hujan buatan.
Dalam peninjauannya, Donny Ermawan mendukung alat TMC berbasis flare yang sudah didemonstasikan dan berharap dapat dimanfaatkan oleh K/L terkait serta ditingkatkan produksinya di dalam negeri melalui riset BRIN dan PT. Pindad dalam rangka mengatasi Karhutla. Selanjutnya Wamenhan Donny mendorong produksi alat TMC di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak tergantung kepada produk impor.
Setelah demontrasi TMC selesai, rombongan Wamenhan RI kembali ke Jakarta.
Turut hadir dalam kegiatan rombongan tersebut Irjen Kemhan Letjen TNI Dr. Rui Duarte, Deputi Geostrategi DPN Mayjen TNI Ari Yulianto, Deputi Geopolitik Dr. Begi Hersusanto dan Deputi Geoekonomi DPN Dr. Yayat Ruyat serta pejabat dari Kemhan, TNI-AU, BMKG, BNPB, PT.Pindad dan Direktur PT. Smart Aviation.