Dewan Pertahanan Nasional (DPN) melaksanakan kunjungan kerja ke PT Smelting Gresik, Jawa Timur, pada Senin (08/12). Rombongan DPN dipimpin Tenaga Ahli Utama Kedeputian Geopolitik DPN Mayjen TNI Donni Hutabarat beserta pejabat terkait, dan disambut langsung oleh Direktur PT Smelting, Mr. Hasegawa, bersama jajaran manajemen. Pada kesempatan tersebut turut hadir Senior VP Government Relations PT Freeport Indonesia, Harry Pancasakti.
Dalam sambutannya, perwakilan DPN menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari pelaksanaan peran strategis DPN dalam mengkaji keterkaitan geopolitik, geoekonomi, dan keamanan nasional, sekaligus menyusun rekomendasi kebijakan strategis pertahanan negara. PT Smelting dipandang sebagai salah satu objek vital industri strategis nasional di sektor mineral strategis yang berpengaruh langsung pada penguatan kedaulatan negara.
PT Smelting Gresik sendiri dikenal sebagai pabrik peleburan dan pemurnian tembaga pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1996. Fasilitas ini memiliki kapasitas pengolahan besar dan terus diperkuat melalui ekspansi, sejalan dengan kebutuhan industri dalam negeri. Produk utama berupa katoda tembaga menjadi tulang punggung sektor kelistrikan, kabel, elektronika, hingga infrastruktur energi nasional. Sementara itu, produk sampingan, seperti asam sulfat, anode slime yang mengandung emas dan perak, copper telluride, gypsum, dan copper slag, memperlihatkan posisi PT Smelting sebagai bagian penting dari rantai pasok strategis nasional sekaligus global.

DPN juga menyoroti dinamika lingkungan strategis global yang kian menempatkan tembaga sebagai komoditas kunci bagi transisi energi, kendaraan listrik, energi terbarukan, serta digitalisasi dan industri semikonduktor. Dalam konteks tersebut, Indonesia didorong untuk tidak berhenti pada peran pemasok bahan mentah, melainkan menjadi pemain utama dalam penguasaan rantai nilai tembaga dan turunannya.
Selain itu, DPN mencermati aspek ketahanan rantai pasok, mengingat keterkaitan pasokan konsentrat dengan PT Freeport Indonesia dapat menjadi kekuatan sekaligus kerentanan strategis apabila terjadi gangguan operasional atau dinamika eksternal. DPN memandang ekspansi PT Smelting serta penguatan kapasitas smelter lainnya sebagai bagian dari arsitektur pertahanan ekonomi nasional yang perlu dijaga kesinambungannya.

Melalui kunjungan ini, DPN menyatakan akan mengintegrasikan temuan lapangan ke dalam kajian mineral strategis nasional serta menyiapkan rekomendasi kebijakan kepada Presiden, antara lain terkait penguatan ketahanan rantai pasok tembaga, pendalaman hilirisasi emas dan perak, pengamanan objek vital industri strategis, dan integrasi kebijakan pertambangan dengan kepentingan pertahanan negara. DPN berharap PT Smelting terus menjadi model industri smelter nasional yang memperkuat standar keamanan industri, ketahanan pasokan, dan keberlanjutan, serta menjadi mitra strategis negara dalam menjaga kedaulatan sumber daya alam Indonesia.

