Deputi Bidang Geostrategi Dewan Pertahanan Nasional (DPN), Mayjen TNI Ari Yulianto, S.I.P., M.Hub.Int., menghadiri dan menjadi salah satu narasumber dalam acara PYC Talks bertema “Keamanan Nasional Indonesia dalam Dinamika Tantangan Global” yang diselenggarakan oleh Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) di Grand on Thamrin Ballroom, Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, pada Senin, 3 November 2025.
Acara yang dibuka oleh Prof. Purnomo Yusgiantoro selaku pendiri PYC ini menghadirkan Presiden ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai keynote speaker. Dalam sambutannya, SBY menekankan pentingnya diplomasi dan kerja sama internasional guna meredam eskalasi ketegangan global yang berpotensi menuju konflik besar antarnegara. Ia mengingatkan agar setiap bangsa, termasuk Indonesia, mampu mengedepankan strategi “Country First” tanpa meninggalkan semangat multilateralisme, guna menjaga perdamaian dunia dan kedaulatan nasional.
Dalam forum yang dimoderatori oleh Edy Prasetyono, Ph.D., turut hadir pula sejumlah narasumber terkemuka di bidang keamanan nasional seperti Dr. phil. Yandry Kurniawan, Dr. Andi Widjajanto, Mayjen TNI Ari Yulianto, dan Prof. Hikmahanto Juwana.
Pada kesempatan tersebut, Mayjen TNI Ari Yulianto memaparkan mengenai peran, tugas, dan fungsi Dewan Pertahanan Nasional (DPN) sebagai lembaga yang membantu Presiden RI dalam merumuskan kebijakan pertahanan negara yang bersifat menyeluruh (comprehensive security). Beliau juga menjelaskan sejarah pembentukan DPN, latar belakang pembentukannya, serta pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga ketahanan nasional menghadapi tantangan multidimensi — mulai dari ancaman militer, sosial, ekonomi, hingga siber.

Sementara itu, Prof. Purnomo Yusgiantoro, dalam wawancara terpisah, menyampaikan bahwa pembentukan DPN oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem keamanan nasional di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks. Ia membandingkan fungsi DPN dengan Homeland Security di Amerika Serikat pasca peristiwa 11 September 2001, yang menegaskan pentingnya pertahanan tidak hanya terhadap ancaman eksternal, tetapi juga terhadap potensi ancaman domestik.
Kegiatan diakhiri dengan closing speech oleh Ketua Umum PYC, Filda C. Yusgiantoro, Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan lembaga negara dalam membangun sistem keamanan nasional yang adaptif, tangguh, dan berkelanjutan.

