Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada para purnawirawan dan seluruh undangan yang hadir pada acara Halal Bihalal Bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-POLRI Tahun 1446 H/2025 M. Dalam acara yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa, 6 Mei 2025 tersebut, Kepala Negara juga mendoakan keselamatan dan petunjuk bagi bangsa dalam menjalani tahun mendatang.
“Semoga kita menghadapi tahun yang akan datang, kita diberi perlindungan, diberi petunjuk, sehingga kita bisa menjalankan tugas kita masing-masing dalam keadaan yang baik, dan selalu di atas jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang diridhoi oleh Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Kuasa bagi umat Islam, Allah Swt,” ucap Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya membangun bangsa secara bertahap dan kolektif. Aspek penting lainnya yakni dengan menghargai kontribusi para pendahulu yang telah meletakkan fondasi pembangunan nasional.
“Enggak mungkin kita membangun dalam 5 tahun, dalam 10 tahun. Tidak ada negara yang dibangun dalam 10 tahun, tapi apa yang dilahirkan oleh Presiden-Presiden kita, dan tidak hanya Presiden. Membangun bangsa itu tidak hanya satu, dua orang,” katanya.
Untuk itu, Presiden mengajak seluruh purnawirawan untuk terus menjaga semangat perjuangan ini. Di samping itu, Kepala Negara mendorong para purnawirawan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara sesuai kapasitas masing-masing.
“Kita sebagai punawirawan dari segi kedinasan benar kita sudah menyerahkan kepada generasi selanjutnya. Tapi sebagai patriot, sebagai warga negara, kalau kita masih punya kemampuan, kalau kita masih punya semangat, kalau kita masih punya sesuatu yang bisa kita sumbangkan kepada negara dan bangsa, ya kita harus menyumbang apa yang kita bisa sumbangkan,” ucap Presiden.
Presiden Prabowo Tegaskan Jiwa dan Raga Prajurit Dipersembahkan untuk Bangsa
Presiden juga mengenang masa-masa awal pengabdiannya sebagai prajurit muda yang mendapat tempaan langsung dari para pejuang Angkatan 45. Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan bahwa jiwa seorang prajurit sejati sepenuhnya dipersembahkan untuk negara, bangsa, dan rakyat.
“Hari-hari pertama kita di tentara, kita diajarkan bahwa begitu kita menjadi prajurit, hidup kita, jiwa kita, sesungguhnya sudah bukan milik kita sendiri lagi, bukan milik keluarga kita lagi. Jiwa dan raga kita, kita sudah persembahkan kepada negara, bangsa, dan rakyat kita. Itu pelajaran yang melekat di hati saya sebagai prajurit muda,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Presiden juga mengenang masa-masa awal pengabdiannya sebagai prajurit muda yang mendapat tempaan langsung dari para pejuang Angkatan 45. Ia mengaku beruntung sempat merasakan langsung semangat juang dan keteladanan generasi yang memimpin perebutan kemerdekaan tersebut.
“Yang saya rasakan adalah yang pertama, patriotisme yang berkobar-kobar, cinta tanah air yang luar biasa, dan kepercayaan diri. Percaya diri karena mereka merupakan bagian dari suatu generasi yang berhadapan dengan negara-negara adikuasa,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo menyebut pengalaman tersebut meninggalkan bekas mendalam dalam dirinya. Ia juga mengungkapkan bahwa semangat itu jugalah yang membentuk karakternya hingga saat ini dalam memimpin bangsa Indonesia.
“Generasi 45 adalah generasi yang merasa bahwa penerus dari perjuangan ratusan tahun, dari semua suku, semua daerah, yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah, bangsa Indonesia tidak mau jadi bangsa kuli, bangsa Indonesia tidak mau jadi bangsa pesuruh, bangsa Indonesia tidak mau jadi bangsa yang kerdil, bangsa yang miskin,” ucap Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa keberanian dan keteguhan generasi terdahulu seharusnya menjadi inspirasi bagi seluruh anak bangsa untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Presiden Prabowo pun mengajak seluruh purnawirawan untuk tetap memelihara semangat patriotisme, meski telah mengakhiri masa kedinasan mereka.
“Sebagai patriot, sebagai warga negara, kalau kita masih punya kemampuan, kalau kita masih punya semangat, kalau kita masih punya sesuatu yang bisa kita sumbangkan kepada negara dan bangsa, ya kita harus menyumbang apa yang kita bisa sumbangkan,” tutur Presiden Prabowo.
Putus Rantai Kemiskinan, Presiden Prabowo Akan Luncurkan Program Sekolah Berasrama untuk Anak Kurang Mampu
Presiden Prabowo Subianto juga mengungkapkan rencana besar pemerintah dalam bidang pendidikan, yakni pembangunan minimal 100 sekolah berasrama per tahun khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Saya akan membangun minimal 100 setiap tahun sekolah berasrama untuk keluarga yang paling tidak mampu, karena saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung,” tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Kepala Negara menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini akan mengutamakan peserta didik dari keluarga dengan latar belakang ekonomi terbawah. Verifikasi dilakukan melalui data dari Kementerian Sosial, Kementerian PAN-RB, dan Badan Pusat Statistik.
“Karena mereka yang punya data adalah mencek rumah tinggal keluarga tersebut,” ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memperlihatkan contoh nyata dengan menampilkan profil calon peserta didik bernama Naila, seorang anak dari keluarga berpenghasilan kurang dari satu juta rupiah per bulan yang tetap ceria meski hidup dalam kondisi sulit. Presiden menegaskan bahwa perjuangan untuk memberikan masa depan lebih baik kepada anak-anak seperti Naila akan menjadi fokus utama pemerintahannya ke depan.
“Sisa hidup saya, perjuangan saya adalah untuk merubah nasib Naila-Naila di Indonesia,” tegasnya penuh semangat.
Presiden Prabowo turut menyampaikan bahwa 53 hingga 55 sekolah berasrama pertama ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025. Program ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
“Kita harus berani. Siapa berani menang, berani benar, berhasil. Berani dulu, baru benar. Setelah berani benar, baru berhasil. Harus berani dulu. Kalau tidak berani, kita tidak bisa dapat apa-apa,” ucap Presiden.
Presiden pun optimistis bahwa dengan tekad kuat, keberanian, serta pemerintahan yang bersih dan berpihak kepada rakyat kecil, masa depan anak-anak Indonesia akan lebih baik. “Hanya dengan keberanian, hanya dengan tekad, hanya dengan keyakinan, dan hanya dengan tekad untuk memimpin suatu gerakan pemerintahan bersih, pemerintah yang anti-korupsi, pemerintah yang bisa menyelamatkan kekayaan negara, Naila-Naila akan punya masa depan yang baik,” tutur Presiden.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden Ke-6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua BPK RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Budi Prijono, sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, serta para purnawirawan TNI AD dan keluarga besar TNI-Polri.