Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam pada Rabu, 14 Mei 2025. Kunjungan ini menandai komitmen kuat kedua negara dalam mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin selama lebih dari empat dekade.
Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Internasional Brunei, Bandar Seri Begawan, sekitar pukul 10.10 waktu setempat. Kedatangan Kepala Negara disambut dengan upacara kehormatan dan jajaran pejabat tinggi Brunei Darussalam, termasuk Menteri Hal Ehwal Dalam Negeri, Menteri Hal Ehwal Luar Negeri II, Menteri Pembangunan, Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei, Pemangku Pesuruhjaya Polisi Diraja Brunei, serta Duta Besar Brunei untuk Indonesia. Dari pihak Indonesia turut hadir Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam dan Atase Pertahanan KBRI Bandar Seri Begawan.
Setibanya, Presiden Prabowo menuju salah satu hotel di ibu kota sebelum dijemput secara khusus oleh Duli Yang Teramat Mulia Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah untuk menuju Istana Nurul Iman. Penjemputan oleh Putra Mahkota ini merupakan lambang penghormatan tinggi dari Kesultanan Brunei terhadap pemimpin negara sahabat.
Di Istana Nurul Iman, Presiden Prabowo disambut secara resmi oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah dalam upacara kenegaraan penuh kehormatan. Lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan, diiringi 21 dentuman meriam, serta pemeriksaan pasukan kehormatan oleh kedua kepala negara.
Selanjutnya, dilakukan sesi perkenalan antara delegasi kedua negara. Sultan Hassanal Bolkiah memperkenalkan anggota Keluarga Kerajaan dan jajaran kabinet, sementara Presiden Prabowo memperkenalkan delegasi Indonesia yang turut mendampingi, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah.
Rangkaian kunjungan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Sultan Hassanal Bolkiah beserta delegasi masing-masing negara. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan bersahabat tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis, termasuk penguatan kerja sama ekonomi, pendidikan, pertahanan, perlindungan pekerja migran Indonesia di Brunei, serta isu-isu kawasan.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas undangan dan sambutan yang sangat hangat dari Sultan Hassanal Bolkiah. Ia juga menyampaikan rasa hormat atas penganugerahan Bintang Kebesaran Negara Brunei Darussalam “Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati” (D.K.L.U) yang diterimanya secara langsung dari Sultan Brunei. Penghargaan tersebut merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari Kesultanan Brunei kepada kepala negara dan tokoh dunia yang berjasa dalam memajukan hubungan bilateral. Presiden Prabowo menjadi Presiden Indonesia keempat yang menerima penghargaan tersebut, setelah Presiden Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
Presiden Prabowo juga mengungkapkan kedekatan pribadinya dengan Sultan Hassanal Bolkiah yang telah terjalin sejak masa muda. Dalam jamuan santap siang kenegaraan yang diselenggarakan di Istana Nurul Iman, Presiden menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Brunei bukan hanya sebatas diplomasi, melainkan merupakan ikatan kekeluargaan yang telah terjalin selama puluhan tahun.
Sultan Hassanal Bolkiah dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo dan menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia akan terus menikmati stabilitas dan kemakmuran di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Ia juga menegaskan keinginan Brunei untuk terus meningkatkan kerja sama dan persahabatan yang erat dengan Indonesia.
Kunjungan kenegaraan ini mencerminkan semangat persaudaraan dan kebersamaan antara dua negara serumpun di Asia Tenggara. Selain mempererat hubungan bilateral, kunjungan ini juga memperkuat posisi strategis Indonesia dan Brunei dalam menghadapi dinamika global dan regional, serta membuka peluang kolaborasi baru demi kesejahteraan rakyat kedua negara.
Sumber : BPMI Setpres