Swasembada pangan mendorong pembangunan pertanian di seluruh pelosok, termasuk daerah terpencil dan perbatasan. Ini berdampak pada:
- Penguatan ekonomi desa dan kawasan pinggiran.
- Penghentian arus urbanisasi dan pengosongan wilayah perbatasan.
- Meningkatkan rasa memiliki rakyat terhadap tanah airnya, karena mereka bisa hidup sejahtera dari lahan sendiri.
Contoh: Pengembangan food estate di Papua dan Kalimantan bukan hanya soal produksi pangan, tapi juga soal strategi geopolitik untuk mempertahankan wilayah dari infiltrasi kekuatan asing dan separatisme.