Delegasi Dewan Pertahanan Nasional Republik Indonesia (DPN RI) yang dipimpin oleh Dr. Yayat Ruyat, M.Eng., Deputi Bidang Geoekonomi DPN RI, melaksanakan kunjungan kerja ke Masdar Energy pada pada (01/05).
Masdar Energy merupakan perusahaan energi terbarukan milik Uni Emirat Arab (UEA) yang dikenal sebagai pionir global dalam pengembangan kawasan berwawasan lingkungan dan teknologi energi hijau melalui Masdar City Free Zone.
Rombongan DPN RI diterima langsung oleh Raphael Barreau, Chief Investment Officer Masdar Energy, di kantor pusat Masdar, Abu Dhabi.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Yayat Ruyat menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang hangat dan mengapresiasi peran Masdar sebagai pelopor energi hijau dunia. Delegasi DPN RI memperkenalkan fungsi Dewan Pertahanan Nasional sebagai lembaga yang membantu Presiden RI dalam merumuskan kebijakan pertahanan negara, termasuk dalam dimensi non-militer seperti ketahanan energi dan ekonomi strategis.
Pembahasan berfokus pada strategi Masdar dalam mengembangkan kawasan ekonomi hijau dan inovasi energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pengembangan smart sustainable city. Delegasi DPN RI juga menyoroti keberhasilan proyek PLTS Cirata 150 MW di Jawa Barat sebagai contoh nyata kerja sama strategis Indonesia–UEA yang dapat diperluas ke proyek-proyek energi hijau lainnya di Indonesia.
Kedua pihak membahas peluang kolaborasi jangka panjang dalam riset, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia energi, termasuk kemungkinan transfer teknologi dan investasi bersama untuk mendukung agenda transisi energi Indonesia menuju bauran energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. DPN RI menilai bahwa ketahanan energi hijau merupakan bagian integral dari ketahanan nasional yang berperan penting dalam memperkuat fondasi ekonomi dan keamanan negara.
Turut mendampingi Ketua Delegasi, Marsda TNI Surya Chandra Siahaan, S.I.P., Dipl of MDS., M.Tr. (Han), Brigjen TNI Heriyanta I. Sembiring, S.I.P., M.Si., dan Kolonel Laut (P) Agustinus Djoko Priyanto, S.E., M.Si. Kunjungan ini diharapkan memperkuat sinergi strategis Indonesia–UEA dalam pengembangan energi bersih dan menjadi referensi pengembangan kawasan ekonomi hijau di Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
