Dewan Pertahanan Nasional (DPN) sebagai lembaga dengan tugas memberi pertimbangan strategis terkait keselamatan bangsa, ikut memastikan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi megathrust dan tsunami dengan melaksanakan kegiatan Admin Game Tanggap Darurat Menghadapi Gempa Bumi Megathrust Dan Tsunami, bertempat di Gedung Wisma Elang Laut (WEL) Jl. Pangeran Diponegoro No 48, Menteng JakartaPusat, DKI Jakarta.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) selaku Sekretaris DPN, Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan T., M.D.S., M.S.P., menjelaskan, kegiatan itu sebagai bentuk simulasi kalau suatu ketika terjadi gempa yang cukup besar di Indonesia. Jika sampai ada gempa diikuti tsunami maka setiap instansi sudah tahu harus bertindak dalam merespons situasi terkini.
"Kami di DPN melaksanakan kegiatan ini untuk nantinya memberi solusi kebijakan kepada ketua DPN, Presiden (Prabowo Subianto) melalui ketua harian (Menhan Sjafrie). Karena bagaimana pun juga bencana alam yang terjadi ini berakibat keselamatan bangsa, yang itu menjadi tugas kami di DPN," kata Sekretaris DPN, Kamis (28/8).
Kegiatan admin game melibatkan Kementerian/Lembaga (K/L), pemerintah daerah (Pemda), TNI, POLRI, organisasi kemasyarakatan, dan pihak swasta terkait. Kerjasama ini menegaskan pentingnya interoperabilitas, keterpaduan, kerjasama dan sinergi nyata antara seluruh unsur kementerian, lembaga, dan instansi terkait. Hal ini sangat penting agar kita dapat melakukan upaya-upaya mitigasi dan siap menghadapi akibat bencana alam agar tidak menimbulkan kerugian dan korban yang lebih besar.
Atas dasar itu, DPN mengundang kementerian dan lembaga terkait untuk mengikuti kegiatan demi bisa mengantisipasi terjadinya megathrust dan tsunasi. “Diharapkan para pelaku aktif tau apa yang menjadi tugas, fungsi dan kewenangan dari kementerian dan lembaga masing-masing bisa dilakukan, apa yang harus dilakukan dan juga kendala-kendala apa yang dialami sehingga dari sinilah kita lihat, kita akan rumuskan solusi kebijakan apa yang dapat dilakukan,” ucapnya.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, dalam paparan di hari sebelumnya, menyampaikan bahwa wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami karena keberadaan sumber gempa megathrust dan sesar aktif. Untuk itu, informasi potensi gempa megathrust bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. BMKG akan terus memonitor dengan intensif aktivitas gempa di seluruh wilayah Indonesia dan segera memberikan informasi gempa maupun peringatan dini tsunami.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menguji kapasitas interoperability antar Kementerian/Lembaga dari tingkat daerah sampai pusat pada kegiatan tanggap darurat menghadapi bencana gempa bumi megathrust dan tsunami. Dengan mengantisipasi sebaik mungkin dan menggelar simulasi maka kegiatan yang diadakan bisa mencari solusi terbaik. Donny Ermawan pun senang, peserta dari setiap kementerian dan lembaga ikut terlibat dalam menyampaikan solusi dan tindakan jika bencana alam itu terjadi.
Sekretaris DPN Donny Ermawan didampingi Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Sekretaris Utama BNPB, Rustian, S.Si., Apt., M.Kes., Deputi Bid. Operasi Pencarian & Pertolongan Dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Mar Edy Prakoso. S.E, M.M., M.Tr. Opsla., Waasops Panglima TNI, Marsekal Pertama TNI M. Taufiq Arasj, S.Sos., M.I.POL., CHRMP., Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Dr., Ir., Muhammad Wafid A. N., M.SC., serta para Deputi DPN dan Kepala Sekretariat DPN.