Deputi Geostrategi Dewan Pertahanan Nasional (DPN), Mayjen TNI Ari Yulianto, S.IP, M.H.I beserta jajaran melakukan audensi ke kantor Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan), Kementerian Pertahanan RI di Gedung Jenderal Suprapto, Jl. Medan Merdeka Barat No.13-14 pada Jumat (15/08). Kunjungan rombongan DPN tersebut disambut oleh Dirjen Pothan, Laksda TNI Dr. Sri Yanto, ST, MM beserta pejabat terkait.
Pertemuan antara kedua lembaga tersebut merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan sekaligus memperkuat stabilitas keamanan nasional. Dalam diskusi yang berlangsung hangat, kedua lembaga terus mengakselerasi pembangunan 10 program prioritas nasional industri pertahanan.
Dalam sambutannya Ditjen Pothan menyampaikan beberapa latar belakang mengenai perkembangan geopolitik dunia yang kian dinamis menjadi faktor pendorong pentingnya kemandirian industri pertahanan nasional. Selain itu, munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan, senjata hipersonik, drone, hingga satelit militer, semakin menegaskan perlunya Indonesia menguasai teknologi kunci pertahanan.
Selanjutnya disampaikan juga beberapa langkah-langkah strategis yang perlu ditekankan pemerintah untuk mempercepat proses pencapaian yaitu investasi fasilitas produksi dan laboratorium uji, kepastian pendanaan dan percepatan kontrak, revitalisasi SDM pertahanan dan industri pendukung, peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), penguatan kerja sama internasional berbasis transfer teknologi dan sinergi antara pemerintah, pengguna, dan industri pertahanan nasional.
Sementara itu, Deputi Geostrategi menyampaikan mengenai urgensi pembentukan DPN melalui Perpres 202 Tahun 2024. Sebagai organisasi yang baru terbentuk, Deputi Geostrategi memaparkan mengenai tugas pokok DPN yaitu memberi pertimbangan dan perumusan kebijakan di bidang pertahanan nasional yang bersifat strategis mencakup kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.
Masih dalam sambutannya, Deputi Geostrategi memberikan apresiasi kepada Ditjen Pothan yang telah menjadi garda terdepan dalam mendukung tumbuhnya industri pertahanan nasional. Dari pengembangan sumber daya hingga inovasi teknologi, setiap langkah yang ditempuh menunjukkan komitmen kuat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat di bidang pertahanan.
Pertemuan kedua lembaga tersebut merupakan upaya untuk membangun kemandirian industri pertahanan dan memperkuat kedaulatan nasional. Hadir pada kesempatan tersebut Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi Pertahanan, Deputi Geoekonomi, Kepala Sekretariat, dan Tenaga Ahli Madya Deputi Geoekonomi.
