Kementerian Luar Negeri menjadi tuan rumah Forum Tematis Bakohumas, sebuah pertemuan strategis yang mengusung tema "Strategi dan Sinkronisasi Komunikasi Publik Luar Negeri." Bertempat di Ruang Serbaguna Kantin Diplomasi, Jl. Taman Pejambon, acara ini diikuti oleh perwakilan Kementerian/Lembaga, BUMN, dan Perguruan Tinggi, menegaskan komitmen kolektif untuk memperkuat citra Indonesia di kancah global. Forum ini menjadi momentum krusial untuk menyatukan arah dan semangat kolaboratif lintas sektor. (30/7).
Dalam pembukaan, Fifi Aleyda Yahya dari Dirjen Komunikasi Publik dan Media Komdigi, menekankan bahwa komunikasi publik harus menjadi instrumen utama diplomasi strategis Indonesia di era multipolar. Sejalan dengan itu, Hartyo Harkomoyo, Direktur Informasi dan Media Kemlu RI, mengumumkan Haluan Komunikasi Kemlu 2025-2029 dengan grand narasi "Indonesia Mendunia" dan "Diplomasi Transformatif untuk Indonesia Berdaulat, Berdaya, dan Mendunia," menandai visi ambisius untuk posisi global Indonesia.
Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Teuku Rezasyah Ph.D. dari Universitas Padjadjaran, menyoroti pelajaran dari komunikasi publik pemerintah selama pandemi COVID-19 yang menunjukkan pesan tidak selaras, serta hambatan intra dan antarorganisasi. Ia menggarisbawahi perlunya "Diplomasi Total," melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan instrumen diplomasi, memastikan kepentingan nasional Indonesia di tingkat bilateral, regional, dan global terdefinisi jelas dan terkoordinasi.
Peran koordinasi dan konsistensi narasi menjadi sangat krusial. Philips J. Vermonte, Senior Advisor Kedeputian Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), menekankan pentingnya sinergi dengan Kementerian/Lembaga lain dan komunitas media internasional. Hal ini vital untuk memastikan narasi yang konsisten dan terpadu, demi memperkuat citra dan pengaruh Indonesia di kancah global, sekaligus efektif melawan disinformasi.
Forum Tematis Bakohumas ini menegaskan kembali komitmen seluruh elemen bangsa untuk merajut komunikasi yang strategis, adaptif, dan kolaboratif. Dengan menyatukan visi dan langkah, Indonesia siap bersuara lebih lantang, dipahami, dan dihargai di tingkat global, mewujudkan cita-cita besar sebagai pemimpin yang menginspirasi dan membawa perubahan positif bagi tatanan dunia baru.
